Tahun Ini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Gresik 2,81 Persen


Tahun Ini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Gresik 2,81 Persen

 JawaPos.com – Pasangan Fandi Akhmad Yani-Wabup Aminatun Habibah (Niat), sebagai bupati-wakil bupati Gresik terpilih periode 2021−2024, diperkirakan mulai bertugas bulan depan. Tepatnya, pada 17 Februari. Sebab, pada tanggal itulah pasangan Bupati Sambari Halim Radianto-Wabup Moh. Qosim mengakhiri tugas.

Sejauh ini, KPU Gresik memang belum mengumumkan pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, Golkar, PPP, Demokrat, dan PAN itu sebagai bupati-Wabup terpilih. Sebab, KPU masih menunggu pemberitahuan dari Mahkamah Konstitusi (MK) tentang kepastian tidak adanya sengketa di pilkada Gresik. Namun, ada kemungkinan pleno penetapan oleh KPU itu digelar pada 20 Januari.

Yang jelas, mengawali tampuk kepemimpinan pasangan Niat, kondisi pertumbuhan ekonomi kurang menggembirakan sebagai dampak pandemi Covid-19. Terjadi resesi, baik skala global, nasional, maupun regional. Di Kabupaten Gresik, pada pengujung tahun lalu, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 1,02 persen. Namun, jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain, angka itu masih lumayan karena tidak minus.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Gresik Hermanto T. Sianturi ketika dikonfirmasi tidak menampik bahwa sejauh ini angka pertumbuhan ekonomi di Gresik belum bergerak dari penutupan tahun lalu. Menurut dia, seretnya pertumbuhan ekonomi itu disebabkan dua faktor. Yakni, gelombang kedua persebaran Covid-19 dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Karena itu, pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ini masih di angka 1,02 persen. Namun, Herman −sapaan Hermanto T. Sianturi− menyatakan bahwa tetap ada potensi menjadi kabar baik. Menurut dia, program vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung bisa menjadi angin segar terhadap laju ekonomi. Dengan program vaksinasi yang mulai berjalan 13 Januari hingga awal 2022, setidaknya proyeksi pertumbuhan ekonomi pada akhir 2021 berada di angka 2,81 persen.

’’Angka itu proyeksi minimal. Tentu ada kemungkinan nanti bisa melebihi proyeksi. Program vaksinasi dan tetap patuh protokol kesehatan diharapkan mengakhiri pandemi. Kemudian, investasi akan kembali bergairah,” kata Herman.

Selain potensi bangkit kembali karena program vaksinasi, Pemkab Gresik juga menanti perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di kawasan JIPPE Manyar. Setidaknya, proyek yang sejauh ini baru berprogres 5,8 persen dengan nilai investasi 2,8 miliar dolar AS itu akan menyumbang laju ekonomi yang cukup signifikan.

Adapun proyeksi produk domestik regional bruto (PDRB) tahun ini bakal mencapai Rp 105,4 triliun. Dengan angka itu, ekonomi Gresik diharapkan pulih pada 2022. Yakni, pertumbuhan ekonomi berada di angka 4,52 persen. ”Kebetulan tahun depan vaksinasi sudah selesai sehingga aktivitas ekonomi bisa kembali normal. Jadi, optimisme ada dalam program vaksinasi yang akan menggairahkan kembali laju ekonomi,” imbuhnya.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi di Gresik terbilang cukup menggembirakan. Pada 2018 dan 2019, misalnya, mencapai 5,97 dan 5,41 persen. Angka itu melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dan Jatim. Dampak pandemi, kekuatan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pada tahun ini juga stagnan dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Total proyeksi pendapatan Rp 3,2 triliun. Dengan perincian, pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,13 triliun, pendapatan transfer Rp 2 triliun, serta pendapatan lain-lain Rp 70 miliar. Total kebutuhan belanja mencapai Rp 3,4 triliun.

SUMBER:https://www.jawapos.com/surabaya/15/01/2021/tahun-ini-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-gresik-281-persen/

Share:

Arsip Blog

Recent Posts