Kadin Minta Industri Manufaktur Optimalkan Subsidi Gas USD 6

Kadin Minta Industri Manufaktur Optimalkan Subsidi Gas USD 6


 JawaPos.com – Wakil Komite Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Achmad Widjaja meminta, pelaku industri manufaktur mengoptimalkan pemberian subsidi gas bumi sebesar USD 6 per mmbtu yang telah diberikan pemerintah sejak April tahun lalu.

Menurutnya, sejak kebijakan subsidi harga gas ini diberikan, volume konsumsi gas sejumlah perusahaan manufaktur yang menuntut harga gas rendah tak banyak bertambah.

“Kalau industri manufaktur tidak efektif memanfaatkan stimulus, maka hal itu akan merugikan produsen gas dan pemerintah. Industri harus lebih inovatif agar produknya lebih kompetitif sehingga kenaikan produksinya dapat menggerakkan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (5/1).

Menurut Achmad inovasi sangat dibutuhkan mengingat di segmen-segmen tertentu sebenarnya kebutuhan produk yang mewah. Contohnya industri keramik. Banyak hunian dan juga gedung-gedung yang sedang dan akan dibangun butuh keramik atau porselen yang berkualitas tinggi. Sayangnya kebutuhan itu saat ini banyak dipenuhi oleh produk impor.

“Harusnya pelaku usaha dapat mengembangkan berbagai inovasi, sehingga kebijakan subsidi gas USD 6 memberi dampak positif. Jika hanya mencari jalan efisiensi dan produktivitasnya tak bertambah ya dampak subsidi itu tidak optimal,” imbuhnya.

Achmad Wijaya berharap di tengah situasi pandemi saat ini para pelaku usaha manufaktur harus tetap fokus mengembangkan usaha dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Termasuk mengoptimalkan berbagai insentif yang telah diberikan oleh pemerintah.

“Jangan sampai insentif harga gas ini gagal memberikan nilai tambah terhadap ekonomi nasional. Pandemi memang menyulitkan, tapi semua pelaku usaha menghadapi situasi yang sama, makanya mesti kreatif dan inovatif,” pungkasnya.

Sebagai informasi, tahun lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis Permen ESDM No 8/2020 yang mengatur pemberlakuan harga gas bumi sebesar USD 6 per mmbtu di titik serah pengguna (plant gate) untuk tujuh sektor industri yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet.

Penetapan harga gas untuk sektor industri ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pada ketujuh industri tersebut, sehingga akan memberikan efek berganda (multiplier effect) positif pada perekonomian nasional. Sebagai konsekuensi dari keputusan itu, pemerintah kehilangan pendapatan bagi hasil dari sektor hulu migas sebesar USD 2 per mmbtu.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, akibat penetapan harga gas untuk 7 sektor industri menjadi USD 6 per mmbtu, pemerintah bakal kehilangan bagian penerimaan negara hingga Rp 121,78 triliun. Namun, lanjut Arifin, masih ada ruang keuntungan sebesar Rp 3,25 triliun dari selisih penghematan dan penerimaan negara.

“Penghematan itu berasal dari konversi pembangkit diesel sektor kelistrikan sebesar Rp 13,07 triliun, penurunan kompensasi bagi PLN (Perusahaan Listrik Negara) sebesar Rp 74,25 triliun, pajak dan dividen industri dan Pupuk sebesar Rp 7,50 triliun dan penurunan subsidi untuk Pupuk dan kelistrikan yang mencapai Rp 30,21 triliun,” kata dia pada rapat dengar pendapat virtual bersama Komisi VII DPR RI, Senin (4/5/2020).

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/05/02/2021/kadin-minta-industri-manufaktur-optimalkan-subsidi-gas-usd-6/

Share:

Sepanjang 2020 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Minus 2,07 Persen

 Sepanjang 2020 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Minus 2,07 Persen


JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2020 masih berada di zona negatif. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tumbuh minus 2,07 persen.

Angka ini meleset dari perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi 2020 berada di kisaran minus 2,2 persen (year on year/yoy) dengan batas atas minus 1,7 persen yoy.

“Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mengalami kontraksi 2,07 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2).

Suhariyanto mengatakan, capaian perekonomian di sepanjang tahun lalu juga tak lepas dari kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020. Pada akhir 2020, perekonomian Indonesia atas dasar harga berlaku tercatat Rp 3.929 triliun dan atas harga konstan sebesar Rp 2.709 triliun.

Suhariyanto memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di pada kuartal IV tahun 2020 mengalami kontraksi 0,42 persen. Angka tersebut membaik jika dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar kuartal III minus 3,49 persen.

“Pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2020 membaik dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara year on year, ekonomi Indonesia tercatat minus 2,19 persen,” tuturnya.

Suhariyanto menambahkan, secara umum ekonomi mitra dagang Indonesia pada kuartal IV 2020 masih mengalami kontraksi, kecuali Tiongkok dan Vietnam. Ekonomi Tiongkok tumbuh 6,5 persen, Amerika Serikat minus 2,5 persen, dan Singapura minus 3,8 persen.

“Ke depan, perlu dievaluasi lagi agar pemulihan ekonomi Indonesia bisa berjalan sesuai harapan,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/05/02/2021/sepanjang-2020-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-masih-minus-207-persen/

Share:

Ekonomi 2020 Anjlok 2,07 Persen, Kepala BPS: Indonesia Tidak Sendiri

 Ekonomi 2020 Anjlok 2,07 Persen, Kepala BPS: Indonesia Tidak Sendiri


JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 masih mengalami kontraksi minus 2,07 persen. Namun, dalam hal ini Indonesia tak sendiri, sebab beberapa mitra dagang utama juga mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang ekonominya terkontraksi 3,5 persen, Singapura -5,8 persen, Hong Kong -6,1 persen, dan Uni Eropa -6,4 persen.

“Jadi, Indonesia tidak sendiri. Pandemi ini betul-betul menyebabkan kontraksi yang sangat buruk di berbagai negara,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2).

Namun sayangnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di bawah negara tetangga seperti Tiongkok dan Vietnam yang perekonomiannya telah membaik. Ekonomi Tiongkok kini tumbuh positif sebesar 2,3 persen dan Vietnam sebesar 2,9 persen.

“Data ini adalah resmi yang sudah dirilis kantor statistik negara masing-masing. Sementara kalau kita lihat prediksi, akan banyak sekali negara yang pada 2020 juga mengalami kontraksi cukup dalam,” tuturnya.

Dari sisi produksi, Suhariyanto menambahkan, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 15,04 persen. Dari sisi pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi.

Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi 7,7 persen. Sementara, Impor Barang dan Jasanya terkontraksi lebih dalam, yakni sebesar 14,71 persen.

“Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada 2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,75 persen, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,51 persen,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/05/02/2021/ekonomi-2020-anjlok-207-persen-kepala-bps-indonesia-tidak-sendiri/

Share:

Indonesia ICT: Pemerintah Jangan Termakan Propaganda OTT Asing

Indonesia ICT: Pemerintah Jangan Termakan Propaganda OTT Asing


 JawaPos.com – Ketentuan layanan Over The Top (OTT) asing bekerja sama dengan perusahaan jaringan telekomunikasi nasional didorong bersifat wajib. Dorongan itu dikemukakan Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.

Heru Sutadi meminta pemerintah menyatakan aturan OTT global bekerja sama dengan jaringan telekomunikasi nasional bersifat wajib. Ketentuan itu dilakukan harus tegas. “Jangan sampai termakan propaganda OTT global,” ungkap ujar Heru Sutadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/2).

Menurut dia, OTT asing yang ada di Indonesia tidak menginginkan kegiatan usahanya diatur oleh pemerintah Indonesia. “Sangat tepat jika Pemerintah ingin mengatur OTT asing dengan kriteria tertentu yang berusaha di Indonesia. Negara-negara di Eropa sudah mulai mengatur keberadaan OTT asing yang berusaha di seluruh Eropa,” imbuhnya.

Ketentuan kewajiban OTT asing yang beroperasi di Indonesia bekerja sama dengan perusahaan nasional tercantum di dalam rancangan peraturan pemerintah (RPP) Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (Postelsiar).

Lebih jauh Heru Sutadi menuturkan, mewajibkan OTT asing atau global bekerja sama dengan layanan telekomunikasi nasional merupakan bagian dari bentuk kedaulatan. Pemerintah pun bisa mendapatkan pajak lebih banyak lagi, menambah investasi, dan lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia ikut bertambah.

Sebelumnya, desakan pemerintah untuk mengatur keberadaan OTT asing di Indonesia dikemukakan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), dan Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel).

Lebih penting lagi, mewajibkan OTT bekerja sama dengan penyelenggara jaringan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Ketika kualitas menjadi baik, bisnis OTT asing di Indonesia dipastikan meningkat.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/04/02/2021/indonesia-ict-pemerintah-jangan-termakan-propaganda-ott-asing/

Share:

Insentif Tenaga Kesehatan Dipotong, Kemenkeu: Masih Dikoordinasikan

Insentif Tenaga Kesehatan Dipotong, Kemenkeu: Masih Dikoordinasikan


 JawaPos.com – Surat permohonan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nomor S-665/MK.02/2021 kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait pemotongan besaran insentif tenaga kesehatan (nakes) untuk tahun 2021 yang beredar ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Isi permohonan surat tersebut besaran insentif nakes ini jumlahnya dipotong atau lebih kecil dibandingkan pada tahun 2020.

Menanggapi itu, juru bicara Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, mengenai besaran insentif nakes hingga saat ini masih dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan.

“Masih dikoordinasikan dengan Kemenkes,” ujarnya kepada JawaPos.com, Kamis (4/2).

Yustinus mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Menteri Kesehatan mengenai permohonan perpanjangan pembayaran insentif bulanan dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan dan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang menangani Covid-19. Dalam surat tersebut tercantum besaran insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang dipotong oleh pemerintah.

Seperti diketahui, dalam aturan tersebut besaran insentif yang didapatkan oleh tenaga kesehatan bervariasi, diantaranya, dokter spesialis sebesar Rp 15 juta, dokter umum dan Gigi Rp 10 juta, bidan dan perawat Rp7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.

Sedangkan dalam surat yang dikirimkan oleh Menteri Keuangan, insentif yang berhak didapatkan oleh tenaga kesehatan dipotong 50 persen.

Sementara, Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani menjelaskan, anggaran kesehatan tahun 2021 awalnya Rp 169,7 triliun. Namun dengan perkembangan Covid-19 yang masih sangat dinamis, diperlukan alokasi yang lebih besar. Saat ini diperkirakan akan naik menjadi Rp 254 triliun.

Kemudian, lanjutnya, pada 2020 total anggaran kesehatan untuk penanganan covid-19 dalam Penanganan Ekonomi Nasional (PEN) telah terealisasi Rp 63,5 triliun. Tahun 2021 anggaran kesehatan dalam PEN ditingkatkan menjadi Rp 125 triliun.

“Fokus 2021 tetap penanganan Covid-19 melalui 3T (testing tracing dan treatment), vaksinasi dan penerapan disiplin protokol kesehatan,” jelasnya.

Askolani menambahkan, dukungan untuk tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid dan tenaga yang melakukan vaksinasi dan penerapan disiplin kesehatan akan tetap diprioritaskan, disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika Covid-19.

“Kemenkeu bersama Kemenkes masih terus melakukan penghitungan detail rencana belanja detail dengan perkembangan dinamis ini- sehingga dukungan untuk penanganan Covid dapat terpenuhi di tahun 2021 ini,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/04/02/2021/insentif-tenaga-kesehatan-dipotong-kemenkeu-masih-dikoordinasikan/

Share:

BRIS jadi Salah Satu Emiten dengan Kapitalisasi Terbesar di BEI

 BRIS jadi Salah Satu Emiten dengan Kapitalisasi Terbesar di BEI


JawaPos.com – Kehadiran bank syariah raksasa terbesar di Indonesia disambut antusias oleh para investor. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dapat menjadi pilihan investasi.

“Kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk tentunya memberikan harapan yang besar dalam mendorong kemajuan dan keuangan syariah nasional, termasuk penguatan aset dan kapitalisasi dalam industri pasar modal syariah,” ujarnya secara virtual, Kamis (4/2).

Menurutnya, emiten ini termasuk satu dari sepuluh saham syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Berdasarkan catatan BEI, BRIS menjadi salah satu emiten dengan kinerja saham terbaik sepanjang 2020 dengan kenaikan harga saham 582 persen dari Rp 330 menjadi Rp 2.250 per lembarnya.

“Selama lima tahun terakhir pasar modal syariah Indonesia tumbuh positif. Jumlah saham syariah meningkat signifikan 33 persen dari 318 saham syariah pada 2015 menjadi 426 saham per 22 Januari 2021, atau 60 persen dari saham tercatat di BEI dengan kapitalisasi Rp 3,5 triliun atau 47,5 persen dari total kapitalisasi pasar saham BEI,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan harga saham BRIS pada saat initial public offering (IPO) sebesar Rp 510, sedangkan per 3 Februari 2021 harga saham BRIS mencapai Rp 2.750 per lembar saham. Artinya, harga saham ini naik sekitar 5 kali lipat dibandingkan dengan posisi saat IPO. Pada seremoni opening bell pagi ini, harga saham BRIS dibuka naik menjadi Rp 2.770 per lembar saham.

Selain itu, market capitalization BRIS pada saat IPO sebesar Rp 4,96 triliun. Per 3 Februari 2021, market capitalization BRIS naik puluhan kali lipat mencapai Rp 112,84 triliun.

“Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi, kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di bursa. Dan ke depan BRIS bisa dapat masuk ke dalam Index IDX BUMN20. Selain itu, kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah lain untuk melantai di bursa,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/04/02/2021/bris-jadi-salah-satu-emiten-dengan-kapitalisasi-terbesar-di-bei/

Share:

bank bjb Bakal Terapkan Sistem E-Procurement

 bank bjb Bakal Terapkan Sistem E-Procurement


JawaPos.com – bank bjb bakal menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik E-Procurement untuk menjaring penyedia barang atau jasa pihak ketiga (vendor) bagi perusahaan. Penerapan sistem anyar ini bakal efektif diberlakukan pada 1 Februari 2021.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan penerapan sistem E-Procurement ini merupakan bentuk implementasi dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur pengadaan barang dan jasa. Langkah ini dilandasi oleh semangat perusahaan sebagai lembaga keuangan publik dalam mengedepankan transparansi di berbagai lini.

“Sistem E-Procurement yang dimiliki bank bjb mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa. bank bjb berkomitmen untuk terus mengimplementasikan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai prinsip GCG yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan perusahaan ke arah lebih baik,” ujar Yuddy.

Setelah dioperasikan, penerapan sistem E-Procurement ini dapat diakses secara terbuka oleh vendor dan publik luas melalui laman eproc.bankbjb.co.id. Pada laman tersebut, bank bjb menyediakan berbagai macam informasi mengenai kegiatan pengadaan barang dan jasa maupun vendor rekanan.

Seluruh calon rekanan dapat mendaftar sebagai rekanan bank bjb dari berbagai segmentasi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank bjb tanpa dipungut biaya. E-Procurement bank bjb memberikan kemudahan bagi calon vendor dalam proses pendaftaran rekanan dengan teknologi digital yang user friendly.

Direktur Operasional bank bjb Tedi Setiawan juga menambahkan “Kehadiran sistem ini akan memudahkan rekanan dalam urusan korespondensi dokumen yang dapat memakan waktu cukup lama bila merujuk pada proses pengadaan barang dan jasa secara manual. Vendor yang telah mendapatkan Tanda Daftar Rekanan (TDR) dapat melakukan updating data secara real on time sesuai dengan perubahan-perubahan dokumen yang dimiliki oleh rekanan. Dengan adanya keterbukaan informasi maka vendor dapat memberi layanan dan solusi terbaiknya sesuai kebutuhan bisnis bank bjb.” kata Tedi.

Di sisi lain bank bjb juga akan diuntungkan karena perusahaan nantinya dapat memperoleh kesempatan memperluas jangkauan calon rekanan sehingga standard mutu penyedia barang dan jasa semakin kompetitif. bank bjb juga dapat lebih leluasa mengontrol manajemen performa sekaligus menekan biaya agar lebih efektif dan efisien.

Lebih lanjut Tedi mengatakan “Dengan penerapan E-Procurement, diharapkan akan memberikan manfaat lebih optimal kepada bank bjb dengan mendorong transparansi pengadaan barang dan jasa sehingga persaingan sehat antar pelaku usaha menjadi lebih optimal. Proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik akan lebih meningkatkan dan menjamin efisiensi, efektifitas, transparansi serta akuntabilitas kegiatan belanja perseroan,” ujar Tedi.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/finance/02/02/2021/bank-bjb-bakal-terapkan-sistem-e-procurement/

Share:

Keringanan Listrik dan Subsidi Kredit Buat Pelaku Usaha Berlanjut

 Keringanan Listrik dan Subsidi Kredit Buat Pelaku Usaha Berlanjut


JawaPos.com – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan keringanan tagihan listrik untuk dunia usaha akan berlanjut pada tahun ini. Hal itu bertujuan untuk meringankan beban pelaku usaha akibat wabah pandemi Covid-19 yang menyerang pendapatan usahanya.

“Kebijakan keringanan tadi mulai dari biaya listrik, pembebasan biaya rekening minimum dan abodemen akan diperpanjang untuk tahun 2021 ini,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, kemarin Senin (1/2).

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga akan terus memberikan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan non KUR. Hal itu dilakukan dalam rangka meringankan beban cicilan pinjaman bagi dunia usaha.

“Diharapkan akan mendorong penguatan kinerja beberapa sektor usaha,” imbuhya.

Sri Mulyani menjelaskan, beban berutang dunia usaha diringankan melalui anggaran belanja pemerintah dan pembiayaan dengan tetap menjaga kinerja serta stabilitas sistem keuangan.

Ia berharap para perbankan mulai berani memberikan pinjaman kembali terutama kredit modal kerja, dan juga keyakinan bagi para pengusaha untuk mulai meminjam kembali di dalam rangka untuk melaksanakan aktivitas kegiatan produktifnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/02/02/2021/keringanan-listrik-dan-subsidi-kredit-buat-pelaku-usaha-berlanjut/

Share:

BSI akan Perkuat Implementasi Prinsip Keuangan Berkelanjutan

BSI akan Perkuat Implementasi Prinsip Keuangan Berkelanjutan


 JawaPos.com – Kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), yang efektif beroperasi Senin kemarin (1/2) diprediksi mendorong penerapan prinsip keuangan berkelanjutan (sustainability finance) menjadi semakin efektif dan kuat. Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan entitas hasil merger tiga bank syariah Himbara diyakini dapat mengungkit penerapan keuangan berkelanjutan dari perspektif Islam.

Ketua National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Ali Darwin mengatakan, dampak positif kehadiran BRIS terhadap penerapan keuangan berkelanjutan bisa terealisasi apabila kehadiran entitas baru ini diikuti dengan kesiapan para tenaga kerja untuk mengimplementasikan nilai-nilai sustainable finance.

“Dengan adanya Bank Syariah Indonesia, diperkirakan penerapan keuangan berkelanjutan semakin efektif terutama dari perspektif Islam. Oleh sebab itu, capacity building terkait pengintegrasian keuangan berkelanjutan dalam prinsip dan standar syariah harus dilakukan ke seluruh jajaran BSI,” ujar Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2).

Selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), BRIS juga disarankan segera memiliki panduan agar penerapan sistem keuangan berkelanjutan benar-benar terealisasi dalam aktivitas sehari-hari bank ini. Panduan ini dibutuhkan agar BRIS memiliki tolok ukur selama masa transisi atau penyesuaian kerja pascamerger rampung.

“Seiring dengan peningkatan kapasitas, perlu manual sistem keuangan berkelanjutan bagi BSI dalam rangka melakukan penyesuaian-penyesesuaian sebagaimana diamanatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujarnya.

Prinsip keuangan berkelanjutan harus dimiliki seluruh pelaku industri keuangan di Indonesia, sesuai Roadmap Keuangan Berkelanjutan yang telah disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penerapan prinsip berkelanjutan diperlukan untuk mempercepat transisi pertumbuhan ekonomi dari model konvensional menjadi lebih ramah lingkungan dan memerhatikan aspek sosial, lingkungan, serta tata kelola.

Dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I yang disusun OJK, telah ada beberapa capaian seperti pengenalan prinsip keuangan berkelanjutan, pengelompokan kriteria usaha berkelanjutan, pengembangan insentif serta pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan bagi industri keuangan. Keuangan berkelanjutan merupakan suatu dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

“Tantangan terbesar dalam menerapkan keuangan berkelanjutan adalah meyakinkan pelaku usaha dan masyarakat bahwa upaya untuk menghasilkan keuntungan akan lebih baik dan langgeng jika dilakukan dengan mempertimbangkan sumber daya alam dan dampak sosial kepada masyarakat. Hal ini yang dikenal sebagai prinsip profit, people, planet (3P),” tulis OJK dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025).

Saat ini, ada 15 bank dan lembaga yang menjadi anggota dari Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), sebuah kelompok perwujudan komitmen industri keuangan dalam mendukung pembiayaan hijau. Dua dari tiga bank syariah yang merger dan membentuk Bank Syariah Indonesia menjadi anggota IKBI, yakni PT Bank BRI Syariah (Persero) Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/finance/02/02/2021/bsi-akan-perkuat-implementasi-prinsip-keuangan-berkelanjutan/

Share:

Pengaturan OTT Global Diyakini Dapat Tingkatkan Investasi

Pengaturan OTT Global Diyakini Dapat Tingkatkan Investasi


 JawaPos.com – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) mendukung rencana pemerintah yang mewajibkan Over-The-Top (OTT) global bekerja sama dengan penyelenggara jaringan telekomunikasi nasional.

Ketua Umum Apjatel Muhammad Arif mengatakan, rencana pemerintah yang mewajibkan OTT global untuk kersa jama dengan penyelenggara jaringan domestik tertuang pada pasal 14 RPP Postelsiar. Dengan penerapan kewajiban tersebut membuktikan pemerintah konsisten menjalankan amanat UU Cipta Kerja.

“Spirit utama yang diusung UU Cipta Kerja adalah menarik investasi baru dan menciptakan lapangan kerja, terutama di industri telekomunikasi nasional,” kata Muhammad Arif kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/2).

Lebih jauh Arif menjelaskan, saat ini kemampuan operator telekomunikasi di Indonesia dalam membangun infrastruktur sangat terbatas. Pasalnya, sumber daya yang dimiliki banyak tersita untuk memperbesar kapasitas jaringan dan Conten Delivery Network (CDN) untuk menjaga layanan OTT global agar dapat dinikmati pelanggan dengan baik. Di satu sisi, beberapa layanan OTT mensubstitusi layanan telekomunikasi, sehingga membuat kondisi keuangan penyelenggara telekomunikasi semakin terpuruk.

“Selama ini penyelenggara OTT global kerap berlindung di balik konsep Net Neutrality. Semua pihak termasuk Pemerintah Indonesia selalu ditakut-takuti dengan konsep tersebut,” sebutnya.

Kondisi itu sangat berbeda situasinya di Amerika Serikat (AS). Negara itu merupakan asal mayoritas penyelenggara OTT. Di AS sendiri, Federal Communication Commission telah mencabut kebijakan Net Neutrality pada 11 Juni 2018. Sementara itu, Indonesia tidak pernah mengadopsi konsep tersebut. “Seharusnya pemerintah tak perlu ragu untuk mewajibkan OTT global untuk bekerja sama dengan penyelenggara jaringan di Indonesia,” sebut Arif.

Adapun bentuk kerja sama itu bisa melalui sewa jaringan, sewa kapasitas atau investasi langsung. Pola kerja sama itu bisa untuk membantu pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi nasional.

“Sebab, saat ini penggelaran infrastruktur telekomunikasi di Indonesia belum merata,” sebutnya. Sehingga OTT global nantinya dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional. Mereka tidak sekadar lewat saja di jaringan operator telekomunikasi. Melainkan memberikan benefit yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Arif menjelaskan lebih lanjut keuntungan kewajiban OTT global bekerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi nasional. Dengan menyewa kapasitas dari penyelenggara jaringan, OTT global dapat meningkatkan kualitas layanan yang akan diberikannya kepada masyarakat Indonesia.

Jika server OTT global tersebut ada di Indonesia, Pemerintah berpotensi menggurangi current account deficit. Selama ini belanja bandwith internasional penyelenggara jaringan Indonesia cukup besar. Semua itu dibayar dengan mata uang USD. Manfaat lainnya yang dapat dipetik pemerintah dengan kewajiban kerja sama OTT global dengan penyelenggara jaringan adalah mempermudah Pemerintah untuk menarik PPh atau pajak transkasi OTT.

“Kewajiban OTT global bekerjasama dengan penyelenggara jaringan ini akan menguntungkan semua pihak termasuk OTT global, masyarakat, dan pemerintah,” tandasnya.

 sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/01/02/2021/pengaturan-ott-global-diyakini-dapat-tingkatkan-investasi/

Share:

APBN dan BUMN Tak Cukup Biayai Pembangunan jadi Alasan Bentuk LPI


APBN dan BUMN Tak Cukup Biayai Pembangunan jadi Alasan Bentuk LPI

 JawaPos.com – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menjelaskan alasan pemerintah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) yang bernama Indonesia Investment Authority (INA). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tujuan dari lembaga tersebut untuk mendukung pembangunan di Indonesia.

Pasalnya, dana APBN maupun kontribusi BUMN tak cukup untuk membiayai keseluruhan kebutuhan anggaran. “Kalau kita menggunakan 2 instrumen itu (APBN dan BUMN) secara besar, pasti nanti akan muncul masalah sustainability,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (1/2).

Selain itu, lanjutnya, kehadiran LPI juga dapat memberi kepastian terhadap modal pembangunan yang dibutuhkan Indonesia. Pemerintah ingin momentum pembangunan itu dapat terjaga.

“Makanya, di dalam rangka Indonesia tetap tumbuh tinggi, kalau dulu mungkin ketika boom harga minyak atau komoditas terjadi, kita baru punya momentum lebih bagus lagi,” tuturnya.

Ani, sapaan Sri Mulyani menuturkan, dengan kehadiran lembaga ini, maka investor punya banyak pilihan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab, saat ini investor baik domestik maupun asing lebih aman membeli surat utang pemerintah atau surat utang perusahaan, atau menyimpan dananya di bank dalam bentuk DPK.

“Maka kita harus membuat supaya orang harus melihat supaya ada choice atau pilihan untuk tidak hanya dalam bentuk surat utang tadi,” jelasnya.

Ani menekankan, kehadiran LPI tidak mengurangi pilihan instrumen investasi lainnya bagi investor. Namun, justru melengkapi yang sudah ada, sehingga dapat memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

“Jadi itu complementary, bukan saling menghilangkan, tapi saling menguatkan,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/01/02/2021/apbn-dan-bumn-tak-cukup-biayai-pembangunan-jadi-alasan-bentuk-lpi/

Share:

BRIS Diresmikan, ini Pesan dari Erick Thohir

 

BRIS Diresmikan, ini Pesan dari Erick Thohir

JawaPos.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengharapkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi energi baru bagi ekonomi Indonesia yang senantiasa menerapkan prinsip financial justice dan stability in investment.

“Saya ucapkan selamat datang, selamat bekerja untuk Bank Syariah Indonesia. Pemerintah dan masyarakat Indonesia menitipkan amanah pada Bank Syariah Indonesia untuk bawa nama Indonesia ke kancah industri syariah dan halal global,” ujar Menteri Erick Thohir dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (1/2).

Erick Thohir menambahkan prinsip financial justice dan stability in investment telah terbukti berhasil membawa tiga bank syariah yang bergabung menjadi Bank Syariah Indonesia mengarungi krisis pandemi Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang sangat positif dan membanggakan. Ia menambahkan pendirian Bank Syariah Indonesia juga diharapkan tidak sekadar untuk mengejar kebanggaan.

Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, menurut Erick, sudah sepantasnya Indonesia memiliki bank syariah besar dan kuat. Sehingga dapat membawa Indonesia menjadi salah satu pusat ekonomi serta keuangan syariah dunia.

Oleh karena itu, lanjut dia, merger tiga bank umum syariah Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dilakukan untuk mewujudkan visi itu. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menegaskan komitmen Bank Syariah Indonesia untuk menjadi bank yang inklusif, modern, universal, dan terus mengikuti perkembangan zaman.

“Bank Syariah Indonesia memiliki fokus untuk menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem yang terintegrasi, melayani segmen ritel dan konsumer, serta mengembangkan segmen wholesale dengan produk yang inovatif termasuk pengembangan bisnis global, seperti global sukuk,” katanya dikutip dari Antara.

Ia menambahkan Bank Syariah Indonesia yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini (Senin, 1/2) itu juga akan dijalankan sesuai dengan prinsip Maqashid Syariah. “Selain menjalankan fungsi intermediasi dan menyalurkan pajak, Bank Syariah Indonesia juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (ZISWAF),” tutur Hery.

Bank Syariah Indonesia, lanjut dia, akan berupaya agar dapat segera mewujudkan visi untuk menjadi bagian dalam top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Selain itu diharapkan menjadi champion bank syariah dengan meraih potensi pasar syariah yang selama ini belum tersentuh secara optimal.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/finance/01/02/2021/bris-diresmikan-ini-pesan-dari-erick-thohir/

Share:

Ini Sederet Tantangan Industri Keuangan Syariah Di Indonesia

Ini Sederet Tantangan Industri Keuangan Syariah Di Indonesia


 JawaPos.com – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengungkapkan masih rendahnya literasi masyarakat terhadap keuangan syariah menjadi tantangan pengembangan keuangan syariah Indonesia secara keseluruhan

Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo mengatakan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah menjadi peranan kunci dalam peningkatan indutri lembaga jasa keuangan syariah kedepannya.

“Berbagai stakeholder bersama-sama juga dengan KNEKS meluncurkan brand ekonomi syariah pada minggu lalu sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran terkait ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya dalam webinar bertajuk Tantangan & Peluang Ekosistem Keuangan Syariah 2021 dan Iconomics Syariah Award 2021, Jumat (29/1).

Ventje menuturkan, terkait perbankan syariah, tantangan lainnya diantaranya, kurangnya permodalan untuk mendukung pertumbuhan usaha. Serta, belum optimalnya pemanfaatan produk dan jasa keuangan syariah oleh pemerintah.

“Keterbatasan produk dengan harga yang kurang kompetitif, dan orientasi lebih terfokus pada pasar retail,” imbuhnya.

Sementara, untuk tantangan pasar modal syariah, lanjutnya, yakni peran sukuk korporasi dan saham syariah yang masih belum optimal. Dalam hal ini, penerbitan sukuk terutama sukuk korporasi dan jumlah investor yang masih minim, pasar sekunder belum likuid, dan terdapat ketidakpastian terkait aspek perpajakan untuk struktur akad tertentu dalam penerbitan sukuk.

Sedangkan tantangan pada dana sosial keagamaan, diantaranya regulasi yang belum spesifik mengatur wakaf tunai untuk diinvestasikan pada aset tetap seperti real estat, kurangnya transparansi dalam pengelolaan dan penyaluran dana sosial keagamaan, dan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dana sosial keagamaan.

“Perlunya penguatan struktur manajemen lembaga pengelolaan dana sosial keagamaan,” tuturnya.

Terakhir, terkait tantangan keuangan mikro syariah, Ventje menambahkan, ketidakcukupan modal dan terbatasnya sumber pendanaan, lemahnya sistem teknologi informasi dan manajemen, dan kurangnya efektivitas dalam sistem pengawasan.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/finance/30/01/2021/ini-sederet-tantangan-industri-keuangan-syariah-di-indonesia/

Share:

Saham BRIS Kini jadi Primadona, Yusuf Mansur: Pas Beli Nggak Mikir Bos

 Saham BRIS Kini jadi Primadona, Yusuf Mansur: Pas Beli Nggak Mikir Bos


JawaPos.com – Perbankan syariah milik BUMN, PT BRI Syariah Tbk akan resmi ganti nama mulai bulan depan menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk setelah menyelesaikan proses penggabungan dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Syariah. Meskipun demikian, kode saham emiten tersebut tetap sama yaitu BRIS.

Aksi korporasi perbankan syariah ini pun langsung menjadi primadona akhir-akhir ini. Sejak memulai debut pertamanya di lantai bursa pada 9 Mei 2018 lalu yang saat itu seharga Rp 500 per lembar saham, kini sudah melejit di atas harga Rp 2.000 an per lembar saham.

Meski saat ini ditutup melemah tajam, harga saham BRIS berada di Rp 2.440. Saham BRIS telah melonjak 378 persen sejak IPO bila merujuk harga penutupan akhir pekan ini. Sepanjang Januari 2021, saham BRIS naik 8,44 persen. Bahkan, saham BRIS sempat menyentuh level tertinggi di Rp 3.770 pada pertengahan Januari 2021 lalu.

Salah satu investor BRIS, Ustaz Yusuf Mansur mengaku, dirinya tak mempertimbangkan aspek fundamental dalam memilih saham BRIS pada dua tahun lalu. “Nggak mikir bos. Kalau ditawarin harganya Rp 1.000 waktu itu, gue beli juga,” ujarnya dalam acara diskusi di Instagram, Jumat malam (29/1).

Yusuf Mansur mengungkapkan, alasan dirinya membeli saham BRIS lantaran ingin mendorong keuangan syariah. Menurutnya, BRI Syariah harus mendapat panggung sebagai bank syariah pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

baca juga: Ganti Nama jadi Bank Syariah Indonesia, Kode Emitennya Tetap BRIS

Terbukti, BRI Syariah telah menjadi bank dengan aset yang patut diperhitungkan. Apalagi, awal Februari besok bank tersebut telah resmi berganti nama menjadi Bank Syariah Indonesia.

Sebagai informasi, BRIS baru saja melaporkan pertumbuhan laba bersih 235,14 persen secara tahunan menjadi Rp 248 miliar untuk periode 2020. Sepanjang tahun 2020, ekspansi pembiayaan pun tetap kuat di tengah pandemi sepanjang tahun lalu yang mana naik 46,24 persen menjadi Rp 40 triliun.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/finance/30/01/2021/saham-bris-kini-jadi-primadona-yusuf-mansur-pas-beli-nggak-mikir-bos/

Share:

Materai Rp 6.000 dan Rp 3.000 Masih Berlaku Sampai Akhir Tahun

 

Materai Rp 6.000 dan Rp 3.000 Masih Berlaku Sampai Akhir Tahun

JawaPos.com – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan resmi melempar materai tempel baru nominal Rp 10.000 ke masyarakat. Direktur Pelayanan, Penyuluhan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan, materai pengganti materai tempel Rp 6.000 dan Rp 3.000 itu sudah bisa dibeli Jumat (29/1).

Kendati materai terbaru sudah beredar melalui seluruh kantor pos di Indonesia, dua materai sebelumnya masih berlaku. Dua materai edisi 2014 itu masih bisa digunakan hingga akhir tahun ini. “Masih berlaku sampai 31 Desember 2021,” ujarnya.

Masyarakat masih bisa menggunakan materai lama dengan nilai minimal Rp 9.000. Ada beberapa opsi yang ditawarkan untuk tetap bisa menggunakan dua materai edisi 2014 itu. Yakni, menggunakan tiga materai Rp 3.000, dua materai masing-masing senilai Rp 6.000, atau menempelkan materai Rp 3000 dan Rp 6000 pada dokumen.

Pemerintah merilis materai Rp 10 ribu itu setelah menetapkan tarif tunggal atau single tariff bea materai. Aturan bea materai Rp 10.000 tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 4/PMK.03/ 2021. Selama sekitar dua dekade, Indonesia tidak pernah melakukan penyesuaian tarif materai.

“DJP mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada akan meterai tempel palsu dan materai tempel bekas pakai (rekondisi, Red). Masyarakat diimbau untuk meneliti kualitas dan memperoleh materai tempel dari penjual yang tepercaya,” tegasnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, struktur tarif bea materai di Indonesia sederhana dan ringan. Dia mencontohkan tarif bea materai di Korea Selatan (Korsel) yang mencapai KRW 100 sampai KRW 350 ribu.

“Itu kalau dirupiahkan bisa sekitar Rp 130 ribu sampai Rp 4,5 juta. Di kita hanya Rp 10.000. Kalau dibandingkan dengan nilai transaksi nominal terendah Rp 5 juta itu berarti 0,2 persen,” urainya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/30/01/2021/materai-rp-6-000-dan-rp-3-000-masih-berlaku-sampai-akhir-tahun/

Share:

Permudah Belanja Peralatan Rumah Tangga secara Online

 

Permudah Belanja Peralatan Rumah Tangga secara Online

JawaPos.com – Di zaman yang sudah serba modern dan tersentuh oleh teknologi digital seperti sekarang ini, semua kegiatan bisa dilakukan dengan serba mudah. Salah satu contohnya adalah berbelanja berbagai produk kebutuhan kini bisa dilakukan hanya dengan rebahan saja di rumah.

Pasalnya, melalui layar smartphone, Anda bisa mengunjungi situs e-commerce atau toko online dan barang yang dibeli akan langsung diantarkan ke rumah Anda.

Berbagai perusahaan fintech P2P Lending tidak cuma berlomba-lomba menyediakan layanan pinjaman online terpercaya saja. Hampir semua jenis produk dan jasa bisa dibeli secara online menggunakan layanan “paylater terbaik” yang juga sudah bertaburan di kalangan masyarakat. Termasuk peralatan rumah tangga yang mungkin selama ini masih banyak dibeli secara offline.

Ada banyak brand perlengkapan rumah tangga yang dapat dibeli online dan tentunya membuat kegiatan berbelanja menjadi semakin praktis. Sejumlah brand terkemuka alat rumah tangga, seperti Atria, Polytron, dan juga Claris bisa Anda dapatkan melalui transaksi di situs resmi masing-masing brand tersebut.

Hal ini tentunya dapat membuat kegiatan berbelanja lebih menyenangkan dan tidak banyak membuang waktu untuk transportasi ataupun mengelilingi toko yang luas. Kepraktisan inilah yang membuat berbelanja produk kebutuhan rumah tangga mulai banyak dilirik oleh masyarakat.

Namun, keuntungan yang bisa Anda dapatkan saat berbelanja perlengkapan rumah tangga tidak hanya itu saja. Masih ada banyak lagi keunggulan lain yang dapat membuat Anda lebih tertarik berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Daripada penasaran, simak keuntungan belanja perlengkapan rumah tangga secara online berikut ini.

1. Belanja Nyaman, Anti Capek, dan Hemat Waktu
Berbelanja online tentu membuat Anda tidak harus keluar rumah agar bisa membeli barang yang diinginkan. Melainkan, cukup dengan melihat layar smartphone atau komputer saat sedang senggang, Anda bisa berbelanja perlengkapan rumah tangga yang diinginkan dengan nyaman, anti capek, dan hemat waktu.

Sebagai contoh, kini Anda bisa membeli produk perlengkapan rumah tangga dari brand Polytron melalui situs resminya, Polytron.co.id. Dalam situs tersebut, Anda dapat mencari sendiri produk rumah tangga yang ingin dibeli, seperti TV, AV, mesin cuci, dan lain sebagainya. Anda pun bisa sekadar melakukan window shopping atau melihat apakah ada promo menarik yang mungkin untuk didapatkan.

Tidak hanya itu, seluruh spesifikasi dan penjelasan lengkap dari suatu produk juga tertulis lengkap dalam laman produk. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah untuk membandingkan kualitas sebuah produk dan harganya dengan produk yang lainnya.i

2. Peluang Mendapatkan Promosi Potongan Harga dan Cashback
Dengan semakin banyaknya penyedia layanan belanja online, Anda selaku konsumen tentu akan kian menjadi pihak yang semakin diuntungkan. Sebab, demi mampu menggaet lebih banyak konsumen, tak jarang penyedia layanan tersebut akan menawarkan promosi seperti potongan harga dan juga cashback.

Hal ini tentu dapat menjadi kesempatan bagi Anda agar bisa memperkecil pengeluaran saat membeli produk perlengkapan rumah tangga secara online. Persaingan yang ketat dalam bisnis online juga seringkali membuat para pelaku bisnis tersebut memberikan harga termurah pada produk yang dijual. Dengan begitu, berbelanja perlengkapan rumah tangga tidak hanya lebih praktis, namun juga memiliki peluang lebih besar untuk bisa menekan angka pengeluaran Anda.

3. Menjamin Keuangan Tetap Terjaga dengan Layanan Paylater
Jika keuntungan yang sebelumnya Anda rasa sudah cukup menggiurkan, ada lagi keunggulan lain dari berbelanja perlengkapan rumah tangga secara online, yaitu adanya sistem pembayaran paylater. Sesuai dengan namanya, Anda dapat memanfaatkan metode pembayaran tersebut saat berbelanja agar bisa membayar tagihannya di lain waktu. Selain itu, pembayaran tagihan juga bisa dilakukan dengan cara mencicil sehingga kondisi keuangan dapat lebih mudah dikontrol.

Salah satu penyedia layanan paylater yang bisa Anda gunakan untuk berbelanja produk rumah tangga secara online adalah Indodana Paylater. Dengan menjadi pengguna Indodana Paylater, Anda dapat berbelanja banyak produk kebutuhan rumah tangga, tanpa harus merasa khawatir berapa banyak uang yang harus dibayar.

Pasalnya, layanan Indodana tersebut memiliki limit kredit besar yang bisa digunakan untuk berbelanja. Selain itu, Indodana Paylater juga membolehkan Anda untuk mencicil tagihan belanja dengan tenor yang panjang dan beragam, serta beban bunga yang rendah. Dengan begitu, beban cicilan dari belanja produk rumah tangga menggunakan layanan Indodana Paylater tidak terlalu besar dan memberatkan kondisi keuangan Anda.

Nggak Lagi Takut Pengeluaran Besar saat Berbelanja Perlengkapan Rumah Tangga
Belanja peralatan rumah tangga seringkali membuat beban keuangan menjadi terlalu berat karena biasanya harga produk-produknya dibanderol dengan harga cukup mahal. Meski begitu, dengan kemudahan yang ditawarkan layanan belanja online, membeli produk rumah tangga tidak lagi berisiko mengacaukan kondisi keuangan karena adanya peluang mendapatkan promosi berupa diskon dan cashback.

Bahkan, dengan melakukan pembayaran menggunakan metode paylater, seperti Indodana Paylater, Anda bisa merasakan keuntungan tambahan lain, seperti mencicil transaksi belanja, tenor yang panjang, serta beban bunga yang rendah. Yang terpenting, layanan Indodana dapat digunakan di banyak toko online terkemuka di Indonesia, termasuk 3 e-commerce alat rumah tangga yang telah disebutkan di atas. Dengan begitu, pengeluaran yang besar sekalipun saat berbelanja alat rumah tangga secara online tidak akan terlalu terasa dan aman bagi keuangan.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/25/01/2021/permudah-belanja-peralatan-rumah-tangga-secara-online/

Share:

Ini Daftar 20 Pekerjaan yang Punah dan Masih akan Eksis karena Pandemi

Ini Daftar 20 Pekerjaan yang Punah dan Masih akan Eksis karena Pandemi


 JawaPos.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, masa pandemi Covid-18 telah banyak mengubah aspek kehidupan, termasuk dunia kerja. Dari penerapan sistem kerja tatap muka menjadi secara virtual.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan, akibat pandemi, transformasi dalam aspek ketenagakerjaan menjadi lebih cepat dari perkiraan para pakar, sekitar 3-5 tahun.

“Kita perkirakan sebagian besar orang nanti bekerja dari rumah, remote dan mobile. Oleh Covid-19 hari ini, kita dipaksa bekerja lebih banyak di rumah dan mobile,” ujarnya secara virtual, Kamis (28/1).

Alex melanjutkan, perubahan juga terjadi pada beberapa profesi yang mulai ditinggalkan atau tetap eksis. Mengutip hasil kajian World Economic Forum, 2 tahun mendatang lebih dari 75 pekerjaan bakal punah, digantikan oleh teknologi.

“Tentu saja job-job ini adalah yang bersifat transaksional rutin, simpel dan lain-lain,” imbuhnya.

Di sisi lain, lanjutnya, akan terbuka lebih banyak jenis profesi baru namun harus dibarengi dengan kemampuan, pengetahuan dan cara kerja yang baru. Dia memperkirakan, setidaknya bakal tercipta 133 juta profesi baru pada masa depan.

“Job baru yang lahir bahkan diperkirakan lebih banyak dari job yang akan hilang. Tetapi persoalannya job yang baru ini tentu membutuhkan skill yang baru, knowledge yang baru, dan behaviour yang baru agar karyawan tetap bisa relevan di dalam industrinya,” katanya.

Berikut daftar sepuluh jenis pekerjaan yang mungkin akan punah pada masa depan.

1. Entri data
2. Akuntansi
3. Pembukuan dan penggajian
4. Administrasi dan sekretaris eksekutif
5. Customer service
6. Buruk pabrik
7. Petugas layanan pos
8. General and operation manager
9. Akuntan dan auditor
10. Layanan bisnis dan manajer administrasi.

Sedangkan berikut adalah jenis profesi baru yang paling dibutuhkan pada masa depan.

1. Data analyst dan scientists
2. Artificial intelligence dan machine learning specialists
3. General and operations managers
4. Software and applications developers and analysts
5. Sales and marketing professional
6. Big data specialists
7. Digital transformation specialists
8. New technology specialists
9. Organisational development specialists
10. Information technology services.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/28/01/2021/ini-daftar-20-pekerjaan-yang-punah-dan-masih-akan-eksis-karena-pandemi/

Share:

Pajak Digital Bakal Diberlakukan Pemerintah Mulai Tahun Depan

Pajak Digital Bakal Diberlakukan Pemerintah Mulai Tahun Depan


JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana memberlakukan aturan pajak digital tahun depan. Saat ini, Business at OECD (BIAC) meminta negara-negara yang tergabung dalam Inclusive Framework dapat mencapai kesepakatan mengenai 2 pilar mengenai pajak ekonomi digital.

Adapun, pilar pertama, yaitu Unified Approach atau Pendekatan Terpadu dan pilar II terkait Global Anti Base Erosion (GloBE) yang diharapkan dapat disepakati pada tahun 2021.

“Kami harapkan kedua pilar dapat disepakati dan 2022 bisa langsung pelaksanaannya,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara virtual, Kamis (27/1).

Menurutnya, pemberlakuan pajak digital ini akan memberikan keadilan atas perlakuan pajak di semua negara. Terlebih sepanjang masa pandemi covid-19, ekonomi digital mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sekitar 25 persen.

Sri Mulyani mengaku, efek dari berlangsungnya masa pandemi covid-19, teknologi digital bertransformasi dengan cepat dan semakin efisien. Namun di satu sisi, mereka khawatir negara tidak dapat menciptakan keadilan yang sama karena perubahan yang sangat pesat, khususnya di bidang perpajakan.

Dengan demikian, Sri Mulyani berharap keadilan perpajakan di sektor ekonomi digital dapat disepakati sesegera mungkin oleh semua negara maupun lembaga internasional seperti OECD, IMF, maupun Bank Dunia.

“Perlu kerja sama yang baik karena masalah global ini tanpa batas, oleh karena itu masalah perlu dan harus ditangani melalui multilateral,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/29/01/2021/pajak-digital-bakal-diberlakukan-pemerintah-mulai-tahun-depan/

Share:

Siapapun Berhak Memiliki Masa Depan Sejahtera, Mulailah Saat Ini

Siapapun Berhak Memiliki Masa Depan Sejahtera, Mulailah Saat Ini


 JawaPos.com – Setiap orang tentu memiliki keinginan menjalani masa tua yang sejahtera. Siapapun dan berapapun besarnya penghasilan Anda saat ini, Anda berhak memiliki masa depan yang sejahtera. Pensiun merupakan suatu kondisi yang pasti dihadapi setiap orang yang bekerja.

Namun tidak semua perusahaan memberikan dana pensiun bagi pekerjanya. Di samping itu, belum semua orang mempersiapkan dana pensiunnya menyambut masa hari tua. Faktanya, hampir sebagian besar pekerja Indonesia belum memiliki dana pensiun. Padahal.

Karena itu, persiapan sejak dini dalam menyambut masa pensiun mutlak diperlukan agar kehidupan di masa tua dapat tertata. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bank bjb dapat membantu mewujudkan keinginan Anda melalui perencanaan pensiun sejak dini.

Fasilitas DPLK bank bjb ini dapat dinikmati oleh pekerja formal maupun informal, baik pekerja kantor, buruh pabrik, petani, peternak, nelayan, pedagang, tukang ojek, sopir, pekerja paruh waktu (freelancer), atlet, dan lain sebagainya.

Syarat kepesertaan sangatlah mudah, yakni minimal usia 18 tahun dan menyediakan identitas diri serta dokumen pendukung lainnya. Biaya setoran awalnya pun sangat terjangkau, cukup dengan Rp 100.000 Anda sudah menjadi nasabah bjb DPLK. Untuk setoran selanjutnya, jumlah minimal yang ditentukan adalah Rp 50.000 setiap bulan

Peserta dapat memilih frekuensi iuran secara fleksibel disesuaikan dengan kemampuan. Kemudian calon peserta juga dapat memilih usia pensiun antara usia 45-65 tahun.

Sistem bjb DPLK ini berbeda dengan tabungan konvensional. Tak hanya menabung dan mengendapkan dana, jumlah uang Anda juga akan berkembang secara optimal dalam paket investasi. Dengan mengikuti DPLK, Anda berarti telah menginvestasikan sejumlah uang untuk dikembangkan kepada beberapa instrumen investasi seperti obligasi, reksa dana, saham dan pasar uang.

Berdasarkan simulasi yang dilakukan perbankan, peserta akan mendapatkan manfaat pengembangan rata-rata sebesar 7% dengan rentang waktu investasi 25 tahun. Persentase pengembangan tersebut bisa menjadi lebih tinggi lagi jika Anda memilih strategi investasi yang tepat.

Fasilitas DPLK bank bjb juga memiliki kelebihan jangka waktu penarikan yang fleksibel di mana peserta yang sudah memasuki masa kepesertaan minimal dua tahun dapat melakukan penarikan iuran sebanyak tiga kali dalam satu tahun dengan jarak waktu satu bulan per penarikan sebesar 25% dari akumulasi iuran (tidak termasuk dana pengembangan).

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/28/01/2021/siapapun-berhak-memiliki-masa-depan-sejahtera-mulailah-saat-ini/

Share:

Recent Posts